Kembalinya Si Anak Hilang Alfin Tuasalamony Ke Skuat Timnas Indonesia


Duel uji coba Timnas Indonesia kontra Mauritius pada Selasa (11/9/2018) di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, jadi momen Istimewa bagi Alfin Tuasalamony. Pemain yang sempat berkiprah di Liga Belgia bersama CS Vise kembali membela Tim Merah-Putih sehabis tiga tahun absen.

Karier Alfin sebagai pesepak bola hampir tamat gara-gara tragedi kecelakaan pada awal demam isu 2015. Kakinya patah parah. Tak hanya kehilangan kontrak profesional di Persija Jakarta, bek sayap serbabisa asal Tulehu, Maluku, hampir berhenti dari dunia yang membesarkannya alasannya ialah kesulitan membiayai proses kesembuhannya.

Bola.com menjadi saksi usaha Alfin pulih dari cedera. Ia menjalani terapi di RSCM Jakarta dengan memanfaatkan asuransi BPJS.

Walau dalam kondisi terpuruk, Alfin yang kelahiran 13 November 1992 itu tetap punya semangat besar lengan berkuasa buat bangkit. "Suatu ketika saya akan kembali ke lapangan. Kembali berkarier di klub dan juga kembali membela Timnas Indonesia," ujar Alfin ketika itu.

Alfin Tuasalamony terakhir kali membela negara di ajang resmi ketika Timnas Indonesia U-23 tampil di Asian Games 2014.

Alfin salah satu pemain berbakat seangkatan Syamsir Alam, Manahati Lestusen, Yandi Sofyan. Ia sempat menimba ilmu dalam jadwal SAD di Uruguay pada periode 2009-2012.

Karena dianggap menonjol pada tahun 2012, Alfin bergabung dengan klub Belgia, CS Vise. Di klub Divisi 3 milik pengusaha asal Indonesia, Nirwan Dermawan Bakrie, ia jadi pesepak bola asal Indonesia yang paling sering bermain di posisi inti. Dia mencetak 1 gol dari 49 penampilannya sebelum pada medio 2013 kontraknya disudahi di klub tersebut.

Banyak orang ragu Alfin akan sanggup bangkit, melihat kondisi patah kakinya yang terhitung parah. Sedikit dari figur yang percaya Alfin akan berdiri ialah sosok pelatih, Rahmad Darmawan.

Rahmad sosok yang membawa Alfin ke Sriwijaya FC di Gojek Liga 1 bersama Bukalapak. Pada demam isu sebelumnya sang pemain berkiprah di Bhayangkara FC, klub jawara kompetisi. Ia di sana hanya jadi seorang jago serep.

Di tangan RD, Alfin sanggup lebih banyak kesempatan bermain. Sayangnya, kebersamaan antara keduanya hanya singkat. Di pengujung putaran pertama Liga 1 2018 Rahmad dan juga Alfin memutuskan hengkang dari SFC, alasannya ialah kondisi internal klub bermasalah.

Alfin sekarang bermain di klub Arema FC, sementara Rahmad menukangi Mitra Kukar. "Coach RD ialah instruktur yang banyak berjasa buat saya. Ia menciptakan permainan saya berkembang," ujar Alfin.

Kolaborasi antara Rahmad dengan Alfin diawali di Timnas Indonesia U-23 di pentas SEA Games 2013 Myanmar. Saat itu Tim Garuda Muda finish sebagai runner-up sehabis kalah 0-1 melawan Thailand.

Alfin mengaku tak ingin mengalah dengan keadaan. Ia menyebut sosok Boaz Solossa sebagai sosok inspirasinya buat pulih. Pemain asal Papua tersebut sempat dua kali cedera berat, namun selalu sanggup kembali eksis di level elite sepak bola nasional.

Uniknya, di momen pertamanya kembali di Timnas Indonesia, ia bakal bermain dengan Boaz yang juga dipanggil oleh Bima Sakti yang jadi caretaker Tim Merah-Putih.

Sumber

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1