3 Pemain Muda Indonesia Yang Layak Merumput Di Luar Negeri
Tuesday, September 18, 2018
Edit
Indonesia mempunyai segudang pemain muda berbakat. Sayang apabila bakat tersebut tidak diasah dengan pengalaman berkompetisi di luar negeri.
Sejumlah bintang sepak bola muda Indonesia tengah berjuang di luar Indonesia. Ada yang hijrah ke negeri tetangga, ada pula yang melanglang buana hingga ke Eropa.
Namun demikian, masih banyak pemain muda potensial yang layak bermain di luar Indonesia. Kemampuannya akan lebih terasah jikalau diberi jam terbang gres di level kompetisi yang berbeda dari Indonesia.
Selain mendapat pengalaman bertanding di negeri orang, mereka juga sanggup mencicipi atmosfer liga, tumpuan latihan dan permainan, serta insfrastruktur yang tidak bisa diperoleh di Indonesia.
Bermain di luar negeri sedikit banyak menawarkan pengaruh terhadap pemain Indonesia. Andik Vermansyah, Evan Dimas Darmono, Egy Maulana Vikri, Yanto Basna, dan Ryuji Utomo telah mengambarkan hal tersebut.
Tidak melulu ke Eropa, Asia Tenggara atau daerah Asia lainnya juga cukup kompetitif untuk level pemain muda Indonesia dikala ini. Dengan demikian, masa muda mereka sanggup berkembang dengan pengalaman bertanding di level internasional.
Berikut menentukan 3 pesepak bola muda Indonesia yang layak merumput di luar negeri.
1.Saddil Ramdani
Gelandang Persela Lamongan ini masih berusia 19 tahun. Namun demikian, ia telah menjadi tulang punggung di 2 level Timnas, ialah U-19 dan U-23.
Saddil Ramdani merupakan pemain langganan tim nasional semenjak usia di bawah 17 tahun. Bukan tidak mungkin, ia bakal terus di bawah Luis Milla hingga ke Piala AFF 2018 nanti.
Pemain berkaki kidal ini merupakan kartu truf Aji Santoso di Persela. Ia sering dimainkan sebagai pemain inti walau masih sangat belia.
Saddil punya kelebihan dalam hal kecepatan dan tembakan jarak jauh. Ia kerap dipasang sebagai inverted winger yang bertugas menusuk ke area penalti melalui sisi kiri pertahanan lawan.
Ia bahkan pernah dimainkan sebagai bek sayap kiri oleh Luis Milla. Hal itu memperlihatkan bahwa Saddil mempunyai keahlian dalam menyesuaikan diri dengan bermacam-macam kondisi.
Di usianya yang masih belum genap 20 tahun, Saddil setidaknya layak bermain di Liga Malaysia atau Thailand. Ia sanggup mengikuti jejak David Laly atau Terens Puhiri yang telah mencicipi atmosfer yang levelnya berada di atas liga Indonesia dari segi infrastruktur dan sistem pengelolaan.
2.Hansamu Yama Pranata
Kapten Timnas U-23 ini layak mendapat pengalaman lebih banyak di luar Indonesia. Ia patut mengukur kemampuannya jikalau tidak berada di negeri sendiri.
Hansamu Yama mungkin telah mengunci posisi inti sebagai bek tengah Garuda Muda dan Barito Putera. Akan tetapi, ia belum tentu mempunyai kesempatan yang sama jikalau bermain di klub luar negeri.
Ia membutuhkan lebih dari sekedar pengalaman. Bek tengah Barito Putra itu perlu mencar ilmu kedewasaan dan tanggung jawab yang barangkali belum didapatkan di liga Indonesia.
Bermain di negeri orang barangkali sanggup meredam emosi Hansamu yang kerap meluap-luap. Berada di kompetisi yang abnormal baginya sanggup membentuk perilaku profesional di lapangan.
Hansamu patut keluar dari zona nyamannya bermain di Indonesia. Mantan kompatriotnya di Timnas U-19, Yanto Basna dan Ryuji Utomo, telah menghadapi tantangan itu.
Pengalaman bermain di kompetisi yang lebih berkualitas tentu akan menghasilkan pengaruh yang berbeda. Hansamu mungkin telah merasa di atas, namun bisa jadi ia perlahan-lahan mulai tertinggal oleh Yanto Basna dan Ryuji.
Hansamu sanggup mengikuti jejak seniornya, Ahmad Jufriyanto, yang membela Kuala Lumpur FA di Liga Super Malaysia atau menyusul dua rekannya merangkak dari divisi kedua liga Thailand.
3.Irfan Jaya
Irfan Jaya telah membungkam kritik yang menganggapnya kurang layak bermain di Timnas U-23 di Asian Games 2018 lalu. Nyatanya, ia bisa mengemas 2 gol pada ajang tersebut.
Nama pemain mungil asal Persebaya Surabaya ini gres melejit beberapa tahun terakhir. Usai membawa Bajul Ijo promosi ke Liga 1 Indonesia ekspresi dominan ini, ia terus menjadi andalan klubnya di sayap kanan.
Meskipun terkadang tampil kurang konsisten, Luis Milla tertarik untuk memasukkannya ke skuat Garuda Muda. Irfan Jaya sukses menggeser Osvaldo Haay yang telah lebih dahulu tampil bersama Timnas U-22 di SEA Games 2017.
Ketimbang menentukan Persib Bandung, Persija Jakarta, atau Bali United, Irfan Jaya patut mencoba kompetisi di Liga luar negeri. Irfan Jaya setidaknya telah mempunyai jalur nasab dari Andik Vermansyah dan Evan Dimas Darmono sebagai eks penggawa Persebaya yang pernah merumput di Negeri Jiran.
Irfan Jaya sanggup menambah pengalaman sembari meningkatkan kemampuannya di liga yang lebih berkualitas dari segi infrastruktur, gaji, dan sistem kompetisi. Ia masih berusia 22 tahun dan berpeluang melebihi penggawa lainnya di tim nasional U-23, khsusunya pada posisi sayap dikala ini.
Sumber