5 Hal Yang Mungkin Terjadi Kalau Freeport Jatuh Ke Tangan Indonesia


Kami pernah mengulas hal-hal menarik yang mungkin akan terjadi terhadap rakyat Indonesia kalau Freeport semenjak awal dimiliki bangsa ini. Kabar baiknya, meskipun sedikit terlambat namun perihal nasionalisasi Freeport mungkin saja terwujud. Presiden Jokowi terkesan mengambil langkah tegas dalam menyikapi polemik ini. Bahkan ia juga sempat menyinggung perihal untuk mengambil alih tambang-tambang yang sudah dikeruk selama beberapa dekade itu.

Namun, kisruh carut marut renegosiasi perpanjangan kontrak Freeport yang menyangkut pautkan banyak elit politik belakangan ini, menciptakan rakyat kembali meragu. Apakah nantinya negara benar-benar akan memperpanjang kontrak, atau kah tetap lanjutkan kolaborasi hingga pada alhasil yang tersisa untuk rakyat hanyalah ampas-ampasnya saja.

Sambil menanti apa yang akan dilakukan pemerintah nantinya, mari kita coba meraba-raba kalau Freeport yang katanya habis kontrak 2021 itu benar-benar kembali ke pelukan Indonesia. Kira-kira apa yang mungkin akan terjadi? Simak ulasan berikut.

1. Amerika Kebakaran Jenggot

Freeport mungkin milik Indonesia, namun sejatinya perusahaan ini sangat menguntungkan Amerika. Pada tahun 2010 kemarin, Freeport berhasil menyumbangkan sekitar $ 5,9 miliar. Jumlah ini diperkirakan stabil bahkan terus merangkak signifikan dari tahun ke tahun. Indonesia selama ini hanya mendapatkan beberapa persen dari laba mereka, serta juga dari pajak-pajaknya.

Lalu bagaimana kalau Freeport jadi miliki kita? Tentu saja Amerika takkan tinggal diam. Mereka takkan melepaskan begitu saja dana-dana segar $ 5,9 miliar tiap tahunnya. Amerika mungkin akan melaksanakan segala cara hingga alhasil Freeport bisa dikelola lagi. Mungkin dengan dalih memberdayakan masyarakat setempat atau sistem bagi hasil yang lebih tinggi lagi.

2. Gerakan Separatis Setempat Akan Dipersenjatai

Seperti yang kita tahu, ada oknum Papua yang menginginkan tempat ini lepas dari Indonesia dan lalu bangun sendiri. Salah satu misi mereka yakni pengelolaan Freeport oleh rakyat dan untuk rakyat. Selama ini mereka juga sering melaksanakan perlawanan contohnya kejadian penembakan abdnegara oleh beberapa pelaku yang diduga yakni kawanan separatis tersebut.

Momen carut marut Freeport mungkin akan jadi seni administrasi yang manis bagi mereka untuk melaksanakan agresi yang lebih besar. Bahkan bisa jadi pula mereka mungkin dipersenjatai oleh pihak-pihak tertentu yang berkepentingan. Kita tak menginginkan hal ini terjadi, namun tampaknya negara harus bersiap dengan kemungkinan terburuk. Perang misalnya.

3. Australia Makin Gencar Dukung Papua Merdeka

Pihak-pihak luar ternyata juga ada yang mendukung lepasnya Papua dari Indonesia. Salah satu yang perannya paling aktif yakni Australia. Hal tersebut pernah ditunjukkan dalam sebuah pertemuan antara Australia, para penggagas dan juga perwakilan dari negara Oceania lain ibarat Selandia Baru dan Vanuatu. Mereka membahas pinjaman semoga Papua bisa memilih nasibnya sendiri. Hal ini bisa diartikan kalau mereka ingin Papua bisa merdeka.

Jelas agresi ini mendapatkan kecaman pemerintah kita. Pasalnya, apa yang mereka lakukan menciderai kedaulatan sebuah negara. Australia sendiri juga diduga menunjukkan persenjataan kepada OPM untuk terus melaksanakan aksinya. Nah, kalau hingga Freeport jatuh ke tangan kita, bisa jadi Australia makin vokal dalam menunjukkan dukungannya kepada Papua. Perlu diingat kalau negara sobat Inggris ini tampaknya juga ingin mempunyai kepentingan terhadap Freeport.

4. Ancaman Pembunuhan Terhadap Tokoh-Tokoh Penting

Ingat kasus Fidel Castro? Gara-gara pemimpin Kuba ini menasionalisasi beberapa aset negara, ia pernah mengalami percobaan pembunuhan yang dilakukan oleh CIA. Bahkan sudah tak terhitung berapa kali mitra karib Che Guevara itu akan dibunuh dengan cara ekstrim dan tak masuk akal. Hal yang sama juga mungkin akan digencarkan oleh pihak-pihak berkepentingan kalau hingga Freeport jatuh ke tangan Indonesia.

Freeport bukan tambang ecek-ecek melainkan ibarat sumber kekayaan tanpa batas. Tentu saja pihak-pihak tertentu melaksanakan banyak cara semoga sebisa mungkin bisa melaksanakan sesuatu terhadap tambang emas terbesar ini. Skenario ini mungkin saja terjadi mengingat beberapa negara memang suka nekat melaksanakan apa pun demi kepentingannya. Termasuk melaksanakan konspirasi-konspirasi tertentu.

5. Freeport Mungkin Akan Diambil Paksa Dari Tangan Indonesia

Ketika segala cara gagal dilakukan, maka tak ada pilihan lain selain menggunakan militer sebagai solusi akhir. Keterlibatan militer dalam hal ini sangat mungkin terjadi. Skenarionya yakni berdalih mendukung gerakan separatis yang katanya mengalami ketidakadilan dan sebagainya. Sama ibarat konflik yang kini ini tengah bergolak di Timur Tengah.

Kemudian dengan menggunakan tameng HAM, maka mata dunia akan menyorot kejadian ini. Lalu dengan sedikit plintiran dan konspirasi, maka Indonesia dipaksa untuk melepaskan Papua. Atau kalau tidak negara-negara di dunia akan melaksanakan kecaman, embargo, pemutusan relasi diplomatik dan sebagainya. Indonesia alhasil tak punya pilihan selain melepaskan tempat ini beserta Freeport-nya.

Tak perlu bingung sehabis membaca ini alasannya yakni formasi ulasan di atas hanyalah skenario saja. Tentu saja kita sama-sama berharap kalau kejadian di atas tak pernah terjadi. Harapan lain juga diberikan kepada pemerintah yang mudah-mudahan bisa bersikap bijak mengenai polemik yang sudah bertahun-tahun jadi pembicaraan ini. Fokuskan kepada kepentingan rakyat dan negara, jangan hingga salah keputusan dan alhasil jadi blunder yang disesali hingga bertahun-tahun.

Sumber

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1